(09 Juli 1993)| Kemarin saya sempat berbincang-bincang dengan Kang Ganis Hargono (D-004-AK), mantan pengasuh DNS (Dewadaru News Service) buletin pertama kita dahulu. Obrolan ini sebenarnya kelanjutan dari pemunculan buletin edisi Juni yang baru lalu. Sebagai mantan, rupanya semangat itu masih menyala. Ini terbukti, pada mulanya obrolan memang diawali seputar menghangatnya situsi “Sang Stabilisator kita yang belum Dinamis”. Tapi malah akhirnya perbincangan didominasi hampir sebagian besar mengenai masalah-masalah buletin kita ini. Dari pengalamannya terdahulu mengelola, kelebihan dan kekurangan-kekurangannya, sampai akhirnya bagaikan seorang prajurit, beliau meminta dengan sangat, untuk meneruskan perjuangan buletin yang telah dirintisnya dahulu.
———–Yang menarik dan memang mesti kita pikirkan sekarang adalah bahwa, menurut pengakuannya DNS macet total lantaran memang kurangnya dukungan personil waktu itu. Bisa dibayangkan, dari mulai mencari berita, Editing, Lay-out (Tata letak), sampai proses pengirimannya dikerjakan sendiri. Termasuk dana prangko pengiriman. Tadinya memang berharap ada anggota yang sadar membantunya. Sampai – sampai Ghago menyediakan jam malam khusus di kantornya bagi yang berminat ngalong. Keadaan ini memang sempat bertahan, tapi lagi-lagi, Menurut pengakuannya karena tidak sempat mengalokasikan bantuan tersebut ke job-job khusus dalam sebuah kepengurusan redaksi (Team redaksi). Akhirnya bantuan itu datang dan pergi, dan lama kelamaan malah mundur teratur. ” …Tah ieu Yo, nu kudu diberesan ayeuna….”. menurutnya.
Sidang Redaksi
———–Satu hal lagi, bahwa buletin ‘D‘ kita tetap harus berorientasi DEWADARU. Baik dalam misi-misi pemberitaan yang di emban, maupun keinginan lainnya dari isi buletin itu nantinya. Artinya: Kwalitas isi penyampaian berita serta umpan balik yang diharapkan nantinya, orientasi pembacanya adalah tetap, anggota Dewadaru. Walaupun bukan suatu dosa bila ada Mahasiswa lainnya yang ingin
membaca buletin kita ini. Sehingga jelas nantinya bahwa keberadaan buletin ini memang benar-benar bisa “menjembatani” . Yang jauh tahu perkembangan perhimpunannya, yang tidur jadi sering nongol, yang sering datang jadi kreatif, dan lain sebagainya, walaupun secara tidak langsung tentunya. Bagaimana caranya .? , “Tetap Buletin ini mau tidak mau mesti sampai ketangan anggota ‘D’ dimana saja berada” katanya lebih lanjut.
Menggaris bawahi “Sampai ke tangan anggota masing-masing“, memang sesuatu yang akan terus kita pikirkan. Dan memang ini jadi tujuan nantinya. Tapi untuk sementara waktu sampai saat ini, sambil menunggu sesuatunya beres, kita masih pusatkan perhatian ke “muncul dulu“. Mungkin kali ini baru disini, hanya sebulan dalam satu edisi, nanti bisa dua edisi dalam sebulan, yang jauh-jauh dulu yang dikirim baru kemudian bisa sampai ketangan anggota masing-masing (“Bendahara Dewan Pengurus apa bisa di dengar …”). Atau bukan sesuatu yang tidak mungkin bila nantinya yang berlangganan malah civitas academica.
Saran Pemburu Tua
———–Masih Seputar Buletin. Apalah namanya nanti buletin ini akan kita banggakan kehadirannya, mengisi sekaligus menghiasi papan informasi kita. Akan dijadikan ujung tombak untuk berkomunikasi antar anggota Dewadaru (‘D’), Menyalurkan bakat anggotanya dibidang penulisan serta Jurnalistik serta memenuhi kebutuhan. Baik informasi rumah tangga ‘D’ atau perkembangan Olahraga alam bebas di luar ‘D’ . Idealisnya, maunya Begitu. Yang lebih penting lagi, kita masih ngagodog manajemen buletinnya. menunggu bumbu yang belum masuk. Yang lagi kita persiapkan adalah Formula: Kolom-kolom apa saja yang mesti ada, berapa prosentase isi berita untuk setiap unit kegiatan yang ada di DEWADARU, serta bentuk jurnalistik lainnya. Kerjaan ini emang butuh waktu, butuh personil, butuh ide-ide kreatif dan tentunya dana so pasti.
———–Juni lalu buletin sudah mulai ” Go Public” , dari sebulan waktu yang kita tawarkan, baru ada 5 (lima) orang anggota mungkin masih ragu belum yakin, atau lebih parah lagi, biasa-biasa saja…. (emm.). Sambil men’D’ yang siap tempur: Aditya, Irma, Dede slank , Erick Chairul dan Novi Hidayati. Inipun masih perlu dipertanyakan lagi keberaniannya, yang lainnya kemana…?, saya yakin masih malu-malu, atau nunggu keberanian rekan lainnya tuk bergabung, dan menunggu konsep buletin yang lagi disiapkan. Bagi yang sudah siap harap sabar sebentar. Ditunggu saja kapan mesti ngumpul dan apa yang mesti disiapkan masing-masing. Tidak lama, dan pasti secepatnya. Apa lagi khabar gembira muncul.
———–Di akhir Obrolan, Pemburu tua kita siap mendukung segalanya: dari fasilitas graphic computer, Laser Printer, sampai pintu kantor jam malamnya siap di begadangin lagi. Malahan dia siap membuka kelas Windows & Microsoft Word-nya, bagi pengurus buletin yang ingin memperlancar proses pembuatan buletin ini dan kepingin tahu seluk beluk software Word Processor ini. atau “… Kalau mau lebih canggih lagi, kita buka Microsoft Publishernya….“, Katanya.
———–Tawaran serta saran ini jelas, bagi kita adalah sebuah tantangan serius sekaligus tanggung jawab besar yang kudu dan harus dilaksanakan. Kenapa mesti ragu bila jalan itu sudah mulai jelas. Lagian , buletin memang sangat kita harapkan sekali kembali muncul dan meramaikan Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung DEWADARU ini. ” The show must go on. !“. (LaksanaV/1993/012/Redaksi)█